Pertanyaan ?
Asalamualaikum wr, wb para Kyai dan Ustadz di MUI Jember,
Izin bertanya Kiai, Adakah amalan atau doa yang bisa dilakukan jika kita tertimpa kesukaran dalam hidup. Teimakasih untuk jawaban yang diberikan. (Hidayat – Jember)
Jawaban ?
Asalamualaikum wr, wb.
Penanya dan pembaca yang dirahmati Alloh SWT.
Semua orang pasti pernah mengalami kesukaran dalam hidup dalam bentuk yang bervariasi. Ada yang tertimpa musibah kematian kerabat dekat, terlilit hutang, menjadi korban PHK, bisnis bangkrut, dan beragam cobaan hidup lainnya. Secara umum, panduan Islam dalam menghadapi kesulitan semacam ini adalah dengan senantiasa menghadapinya dengan sabar, menerimanya sebagai takdir Allah untuk mengangkat derajat kita di sisi-Nya.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 155)
Sabar bukan berarti bersifat pasif dan diam menunggu. Ibarat orang sakit, selain menjalani dengan sabar penyakit yang diderita, juga perlu untuk berikhtiar mengobati sakit tersebut dengan berdoa memohon kesembuhan kepada Allah dan sekaligus pergi ke dokter.
Maka, sabar dalam menghadapi kesukaran hidup tidak lantas pasrah dan berpangku tangan. Ikhtiar batin melalui doa dan berdzikir penting dilakukan sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah Swt. Lalu adakah amalan atau doa saat tertimpa kesukaran dalam hidup?
Pertama, Ulama menganjurkan untuk shalat hajat sebagaimana disebutkan Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain:
فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية
Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat mashlahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan shalat (hajat) berikut.
Salat hajat merupakan wujud munajat seorang hamba. Mengenai salat hajat baiknya dilaksanakan pada waktu mustajab yaitu di malam hari (terutama sepertiga malam).
Namun, sebenarnya tidak ada waktu khusus dalam pelaksanaannya, asal tidak dilakukan pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Shalat hajat dapat dikerjakan 2 rakaat dengan tatacara sebagaimana shalat sunnah mutlak. Seusai shalat dianjurkan membaca doa yang diajarkan Rasulullah Saw.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku wahai Tuhan yang maha pengasih.
Kedua, istiqomah membaca istighfar dapat mengangkat kesedihan dan kesulitan.
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barang siapa yang menekuni istighfar, Allah akan menjadikan dari setiap kesedihan kelonggaran, dan dari setiap kesempitan jalan keluar dan memberi rizki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Ketiga, banyak membaca shalawat dapat menjadi wasilah terpenuhinya hajat dan harapan.
قال رجل: يا رسول الله أرأيت إن جعلت صلواتي كلها عليك؟ قال: إذا يكفيك الله تبارك وتعالى ما أهمك من دنياك وآخرتك
Seorang laki laki berkata: “Ya Rasulullah bagaimana jika aku jadikan seluruh doaku untuk bershalawat kepadamu”. Nabi bersabda: “Maka kalau begitu, Allah akan mencukupi segala keinginanmu dari urusan dunia maupun urusan akhiratmu.”
Wallahu A’lam, semoga bermanfaat.
Wassalamulaikum, wr, wb.
Dijawab oleh UST ROBITUL FIRDAUS, S.H.I, M.S.I., P.HD, ANGGOTA KOMISI FATWA MUI KAB. JEMBER